Kamis, 05 Juli 2012

HILANGNYA LAGU ANAK-ANAK


Jika jaman dahulu,ketika saya kecil sering sekali mendengar & melihat dimana-mana lagu berthema anak-anak berkumandang di media masa.Itu karena selalu di ekpose oleh banyak media masa,sehingga anak kecil mendapatkan hiburan yang sesuai dengan masa pertumbuhannya secara alami & teratur.Sehingga daya imajinasinya,lebih aktif untuk bergerak dengan seimbang & mengarah pada hal yang lebih positif kedepan.


Tapi jika kita lihat,pada saat sekarang sangat berbeda sekali nuansanya karena tidak ada lagu berthema anak-anak lagi yang berkumandang di media masa.Ini mengakibatkan,pola piker anak kecil pada saat ini lebih dewasa sehingga bisa di katakana puber sebelum waktunya.Sungguh ironis sekali,karena seharusnya mereka tumbuh secara alami dengan control yang baik dari lingkungan & keluarga mereka.Dan bukan itu saja,kita mungkin tidak akan melihat penerus artis kecil Indonesia yang dahulu kala sering bernyanyi lagu anak-anak pada saat ini seperti :


1. Joshua
2. Sherina
3. Tina Toon
4. Eno Lerian
5. Tri Kwek Kwek

Maka tidak heran kalau ada riset yang mengatakan,bahwa anak era tahun 90an lebih baik secara perkembangannya di banding sekarang.Ini Karena proses perkembangan anak jaman dahulu lebih alami dan terkontrol juga oleh media masa yang sering mengekpose lagu & film yang bernuansa anak kecil.Bandingkan dengan sekarang,yang boleh dikatakan sangat condong mengarahkan anak kecil untuk menjadi dewasa pada setiap tayangan di media masa.

Jagalah anak kita kelak,sesuai dengan usianya agar kelak dapat merasakan masa bermain yang tidak bisa di lupakan.Karena masa kecil adalah suatu proses perkembangan yang menentukan pola piker mereka ke depan.

LES BIMBEL VS BELAJAR AUTODIDAK




Setiap dari kita semua,pasti ingin menjadi orang yang pintar & terbaik dilingkungannya.Tapi semua keinganan itu,kadang hanya menjadi khayalan semata & tidak pernah terealisasi sesuai harapan kita karena ada benturan satu & lain hal yang kadang bisa atasi kadang juga tidak bisa kita atasi dengan mudah bahkan tak jarang kita menyerah.


Tapi untuk orang yang berkecukupan,mungkin hal itu bisa terealisasi dengan lebih mudah karena ada bantuan secara materi maupun non materi yang selalu mendukung harapan tersebut agar tercapai dengan baik & salah satu mengikuti Les Bimbel. Hal ini berbanding terbalik,dengan orang yang kurang mampu secara materi karena banyak hal & rintangan yang selalu menghadang mereka disetiap langkah mereka untuk maju sehingga mereka hanya mampu Belajar Autodidak dari kecil hingga dewasa.

Tapi hal itu,bukan menjadi penghalang untuk kita menjadi manusia yang pintar baik itu secaraBelajar Autodidak maupun mengikut Les Bimbel yang banyak ditawarkan disetiap sudut jalan saat ini.Yang menjadi penghalang kita menjadi pintar adalah rasa malas & mudah menyerah pada setiap masalah yang datang kepada kita, sehingga kita menjadi orang yang bodoh karena kita seolah – olah berusaha melarikan diri setiap bertemu dengan masalah itu setiap saat.

Les Bimbel & Belajar Autodidak, adalah salah satu penunjang tapi bukan penentu seseorang untuk menjadi pintar sepintar Albert Einstein, Agatha Christie, Lawrence Ellison atau Larry Page. Yang menentukan anda menjadi pintar adalah keinganan diri anda sendiri untuk maju sekarang & nanti atau tidak sama sekali maju. Dan menjadi orang pintar tidak semudah membalikan telapak tangan, tapi harus dilakukan dengan tekun & berkelanjutan sampai ilmu yang anda dapat bisa berguna untuk orang lain kelak.

Kesimpulan : Bagi anda yang tidak pernah mengikuti Les Bimbel saat ini atau nanti, jangan pernah malu atau minder dengan mereka yang mengikuti Les Bimbel.Karena Les Bimbel hanya mencetak manusia yang belajar ilmu dari A-Z, tapi sedangkan belajar Autodidak akan menghantarkan anda menembus batas A-Z yang tidak pernah mereka pelajari di Les Bimbel.Dan banyak orang besar yang tercetak dalam sejarah dunia,karena mereka belajar menembus batas ilmu bukan mengikuti arus ilmu.