Rabu, 25 April 2012

Balas CLS, Garuda Tantang SM




nblindonesia.com - 24/04/2012

PJ Hadapi Aspac Lagi setelah Bekuk Stadium
Tangis Agustinus Indrajaya pecah di GOR UNY, Jogjakarta, tadi malam (24/4). Center CLS Knights Good Day Surabaya itu tak kuasa me­na­han kesedihan setelah timnya ditekuk 59-67 Garuda Speedy Bandung. Hasil yang mem­buat Indra dan rekan-re­kan­nya mengubur impian men­jadi juara Flexi NBL In­donesia 2011-2012.

Karena s­u­dah sekali ka­lah dari Satria Muda (SM) Britama Jakarta pada Senin lalu (23/4), kekalahan CLS tadi malam membuat mereka harus angkat koper. Sesuai dengan regulasi format double eli­mination yang digunakan di cham­pionshiop series, tim yang sudah kalah dua kali memang harus tersingkir.

Sebaliknya, kemenangan tadi malam mengantarkan Garuda melaju ke se­mi­final. Di babak final four yang di­se­lenggarakan Kamis besok (26/4), Ga­ruda akan menghadapi SM.

Semifinal lain akan mempertemukan Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta dengan Dell Aspac Jakarta. Dalam pertandingan per­tama kemarin, PJ berhasil mengaman­kan tiket final four dengan kemenangan telak 81-57 atas Stadium Jakarta.

Di semifinal besok, SM dan Aspac akan memiliki keuntungan ganda. Se­lain stamina yang lebih bugar karena  istirahat yang lebih panjang, mereka juga memiliki satu ”nyawa” cadangan. Karena belum kalah sekali pun, mereka masih punya peluang main sekali lagi jika kalah. Itu bakal membuat pemain SM dan Aspac bermain lebih lepas diban­dingkan pemain Garuda dan PJ yang di­tun­tut menang untuk menjaga peluang.

Bagi CLS, kekalahan kemarin sangat menyesakkan. Tim besutan Risdianto Roeslan itu sebenarnya memiliki peluang menang jika bisa bermain sedikit lebih baik. Beberapa kali defisitpoin CLS tinggal dua poin saja. Namun, saat men­­da­patkan momentum mendekat, mereka malah me­lakukan banyak ke­sa­lahan yang mem buat Garuda kembali menjauh. Seperti saat kalah dari SM, bisa dibilang CLS mengalahkan diri mereka sendiri tadi malam. Padahal, dalam pertandingan pertama, CLS bisa mengalahkan Garuda.

Bukti paling nyata dari buruknya per­forma CLS hingga kalah tadi malam adalah akurasi free throw yang sangat buruk. Dari 29 percobaan tembakan bebas, mereka hanya memasukkan 14 saja. Sebanyak 15 peluang poin terbuang sia-sia!

Sebalikya, kubu Garuda berhasil membu­kukan persentase free throw 76 persen. Dari 29 kesempatan, mereka hanya tidak memasukkan tujuh tembakan saja.

”Dari akurasi free throw sudah jelas sebab kekalahan kami. Ini karena kesalahan kami sendiri,” kata shooting guard CLS Wijaya Saputra.

Pelatih Garuda Wan Amran mengakui jika permainan timnya tidak sepenuhnya bagus tadi malam. ”Sebetulnya kami tidak ber­main dengan baik. Namun CLS ber­main lebih buruk,” katanya. ”Kele­bihan kami adalah semangat, nggak ada lagi,” tandas mantan pelatih CLS itu.  

Benar apa yang dikatakan Amran, dengan skuad yang terbatas, kekuatan men­tallah yang membuat Garuda bisa menang. Salah satu pemain Garuda yang memiliki mental baja adalah Wen­dha Wijaya. Pemain berposisi point guard itu bermain 39 menit 48 detik! Ka­lau saja tidak kena foul out saat per­tan­dingan tersisa 12 detik, dia bakal ber­main penuh sepanjang pertandingan.

Kalau pertandingan CLS melawan Garuda berjalan seru, tidak demikian halnya dengan laga PJ melawan Sta­dium. Sejak awal pertandingan, PJ ung­gul jauh melalui akurasi tem­bakan Andy ”Batam” Poedjakesuma. Total, dia membukukan 28 poin.

”Me­lawan Aspac yang belum pernah kalah, tidak ada pilihan bagi kami selain harus menang untuk menjaga peluang juara. Kami yakin membalas ke­kalahan dalam pertemuan sebe­lumnya,” yakin Rastafari Horongbala, head coach PJ. (nur/ang)
Story Provided by Jawa Pos
Copas from : http://nblindonesia.com/v1/index.php?page=newsdetail&id=2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar